Kenali 5 kesalahan dalam menyiapkan dana penggalangan dana anak

Berbicara tentang persiapan mengasuh anak tentunya sudah menjadi tujuan utama orang tua terhadap anaknya. Pendidikan merupakan hal terpenting sebagai bentuk transmisi pengetahuan yang selalu bermanfaat bagi anak-anaknya.

Oleh karena itu, tidak jarang orang tua mempersiapkan pendidikan anaknya sejak dini bahkan mempertimbangkan untuk menyekolahkan anaknya ke luar negeri. Namun, pada saat yang sama, sebagian besar orang tua kehilangan kepercayaan untuk mengirim anak-anak mereka ke luar negeri.

Table of Contents

Padahal, dengan persiapan yang matang sejak dini, menyekolahkan anak ke luar negeri

tidak sesulit yang dibayangkan.

Baca Juga: Siapkan Dana Penggalangan Dana Anak Dalam Satu Tahun, Perhatikan 5 Hal Ini

Pada saat yang sama, kita juga perlu mengakui kesalahan yang sering dilakukan orang tua dalam menyiapkan dana pendidikan anaknya.

Untuk menghindari kesalahan dan belajar darinya, berikut ini akan dibahas berbagai kesalahan yang dilakukan orang tua dalam menyiapkan dana pendidikan untuk anak.

1. Jangan melakukan survei

Kesalahan pertama yang sering dilakukan orang tua adalah tidak melakukan survei sekolah terlebih dahulu.

Banyak orang tua yang tidak peduli dengan tujuan kuliah anaknya, sehingga mereka menyerahkan pilihan kepada anaknya. Padahal, orang tua harus ikut menentukan tujuan kampus dengan melakukan survei.

Hal ini berguna untuk mengetahui kualitas calon anak kampus. Selain itu, kami menjadi tahu seberapa besar dana dan berapa lama persiapannya.

2. Biaya tidak dihitung

Melanjutkan dari poin pertama yaitu, orang tua kurang peduli dan memberikan setiap kesempatan kepada anak. Hal ini akan mengakibatkan orang tua tidak mengetahui secara pasti apa yang dimaksud dengan persiapan.

Jika ini terus berlanjut, orang tua akan sering terkejut ketika tiba-tiba ditanya tentang kisaran dana pendidikan dan bingung mencari dana.

Baca juga: Cara Siapkan Dana Pendidikan Anak dengan Tabungan Emas

3. Tidak memiliki strategi perlindungan

Kesalahan yang banyak orang tua tidak sadari adalah bahwa mereka tidak memiliki strategi perlindungan atau asuransi.

Banyak yang meremehkan fakta bahwa kita akan selalu baik-baik saja. Padahal, ketika kita sakit, tidak ada yang akan berpikir, bahkan tidak dipanggil oleh Yang Maha Kuasa.

Oleh karena itu, selain mengamankan keuangan untuk masa depan, marilah kita juga menunjukkan beberapa bentuk tanggung jawab terhadap anak-anak kita. Bentuknya berupa asuransi kesehatan dan asuransi jiwa bagi kita dan anak-anak kita.

Dengan cara ini, ketika kita pergi, anak-anak kita memiliki keamanan finansial dan masih dapat mencapai tujuan mereka.

4. Tidak memiliki strategi investasi yang tepat

Agar penyediaan dana pendidikan tidak tergerus inflasi, kita bisa menyimpannya dalam instrumen investasi. Namun dengan minimnya pengetahuan dalam membaca risiko investasi, tak sedikit pula orang tua yang justru merugi karena salah memilih wahana investasi.

Untuk menghindarinya, Anda bisa berkonsultasi dengan perencana keuangan. Kini bahkan ada yang bisa langsung berkonsultasi dengan perencana keuangan melalui aplikasi. Salah satunya adalah aplikasi Finansialku saya.

Baca Juga: Dana Pendidikan Rp505,8 Triliun Tahun 2020, Jokowi Targetkan Cetak Pemikir dan Pengusaha

5. Selalu menunda-nunda

Kesalahan terakhir yang sering dilakukan orang tua adalah selalu menunda pengiriman dana pendidikan. Banyak yang mengira mereka punya banyak waktu sebelum anak-anak mereka kuliah.

Semakin lama orang tua ragu-ragu, semakin banyak uang pendidikan yang harus dikumpulkan orang tua. Jadi lebih baik bayar cicilan rutin dengan jumlah kecil mulai sekarang daripada tiba-tiba harus menyiapkan dana pendidikan dalam jumlah besar.

Setelah mengetahui berbagai kesalahan yang dilakukan orang tua saat membuat dana pendidikan untuk anak, diharapkan dapat menghindari kesalahan sebelumnya bahkan belajar darinya.

LIHAT JUGA :

Padahal, dengan persiapan yang matang sejak dini, menyekolahkan anak ke luar negeri

1. Jangan melakukan survei

2. Biaya tidak dihitung

Sebarkan ini:

Posting terkait: